Kamis, 26 Januari 2012

Ekologi laut tropis


Kepulauan Derawan
Kepulauan Derawan adalah sebuah kepulauan yang berada di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Di kepulauan ini terdapat sejumlah obyek wisata bahari menawan, salah satunya Taman Bawah Laut yang diminati wisatawan mancanegara terutama para penyelam kelas dunia.Satuan mofrologi pulau derawan adalah dataran pantai bertopografi datar. Pantai pasir memiliki kemiringan lereng sekitar 7°-11° dengan lebar 13,5-20 meter.
Di perairan sekitar terdapat taman laut dan terkenal sebagai wisata selam ( diving ) dengan kedalaman sekitar lima meter.terapat beragam biota laut disini,di antaranya cumi-cumi ( cuttlefish ), lobster, ikan pipa ( ghostpipe fish ), gurita (bluering octopus ), nudibrachs, kuda laut ( sahorses ), belut pita ( ribbon eels ), dan ikan skorpion ( scorpionfishes ).
Pada batu karang dikedalaman sepuluh meter, terdapat karang yang dikenal sebagai “ blue trigger wall “ karena pada karang dengan panjang 18 meter trsebut banyak terdapat iakn trigger(red-toothed triggerfishes).
 Derawan merupakan sebuah pulau dengan permukaan air berwarna gradasi biru dan hijau memukau, hamparan pasir putih nan lembut, barisan pohon kelapa dipesisir pantai, dengan hutan kecil di tengah-tengah pulau yang merupakan habitat dari bermacam jenis tumbuhan dan hewan serta keindahan alam bawah laut yang mempesona. Tidak heran apabila pulau ini menempati urutan ketiga tertas sebagai tempat menyelam bertaraf dunia dan menjadi pulau ini sebagai pulau impian bagi para penyelam.
Di sekitar pulau derawan, sebanyak 28 titik menyelam telah terindentifikasi. Untuk menjelajah semua titik ini setidaknya dibutuhkan sekitar 10 hari dengan satu ali menyelam dimasing-masing titik. Untuk pindah dari satu titi ketitik lainnya, pengunjung bisa menggunakan kapal. Sementara itu, pengunjung juga bisa menjelajahi pulau dengan berjalan kaki.
Dr. Carden wallace dari museum tropis queensland, australia pernah meneliti kekayaan laut pulau derawan dan menjumpai lebih dari 50 jenis arcropora ( hewan laut ) dalam satu terumbu karang. Tak salah kira jika pulau derawan  terkenal sebagai urutan ketiga teratas didunia sebagai tempat tujuan penyelaman bertaraf internasional.
Kepulauan Derawan memiliki tiga kecamatan yaitu, Pulau Derawan, Maratua, dan Biduk Biduk, Berau.
Sedikitnya ada empat pulau yang terkenal di kepulauan tersebut, yakni Pulau Maratua, Derawan, Sangalaki, dan Kakaban yang ditinggali satwa langka penyu hijau dan penyu sisik.
Secara geografis, terletak di semenanjung utara perairan laut Kabupaten Berau yang terdiri dari beberapa pulau yaitu Pulau Panjang, Pulau Raburabu, Pulau Samama, Pulau Sangalaki, Pulau Kakaban, Pulau Nabuko, Pulau Maratua dan Pulau Derawan serta beberapa gosong karang seperti gosong Muaras, gosong Pinaka, gosong Buliulin, gosong Masimbung, dan gosong Tababinga.
Di Kepulauan Derawan terdapat beberapa ekosistem pesisir dan pulau kecil yang sangat penting yaitu terumbu karang, padang lamun dan hutan bakau (hutan mangrove). Selain itu banyak spesies yang dilindungi berada di Kepulauan Derawan seperti penyu hijau, penyu sisik, paus, lumba-lumba, kima, ketam kelapa, duyung, ikan barakuda dan beberapa spesies lainnya.

Pulau-pulau di Kepulauan Derawan

Pengunjung dapat meninjau juga pulau lainnya yang berada di sekitar Derawan. Misalnya: Pulau Sangalaki, Maratua, dan Pulau Kakaban yang mempunyai keunikan tersendiri. Ikan Pari Biru (Manta Rays) yang memiliki lebar mencapai 3,5 meter berpopulasi di Pulau Sangalaki. Malah bisa pula ditemui—jika cukup beruntung—ikan pari hitam dengan lebar “bentang sayap” 6 meter . Sedangkan Pulau Kakaban mempunyai keunikan yaitu berupa danau prasejarah yang ada di tengah laut, satu-satunya di Asia.
Spesies khas dan dilindungi yang bisa dijumpai diantaranya ketam kelapa (Birgus latro), paus, lumba-lumba (Delphinus), penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Erethmochelys fimbriata), dan dugong (Dugong dugon). Ketam kelapa dapat ditemukan di Pulau Kakaban dan Maratua. Paus dapat ditemukan di sekitar Pulau Maratua pada musim tertentu sedangkan lumba-lumba di sekitar Pulau Semama, Sangalaki, Kakaban, Maratua, dan Gosong Muaras. Penyu dapat ditemukan di sekitar Pulau Panjang, Derawan, Semama, Sangalaki dan Maratua serta Dugong di Pulau Panjang dan Semama. Spesies unik lain adalah Pari Manta (Manta birostris) yang terdapat di Pulau Sangalaki dan Pigmy Seahorse di Pulau Semama dan Derawan.
Pulau-pulau yang ada di Kepulauan derawan berjumlah sekitar 31 pulau dan beberapa gosong dan atol.
Pulau-pulau ini tersebar pada tiga kecamatan pesisir, yaitu Kecamatan Pulau Derawan, Kecamatan Maratua, dan Kecamatan Biduk-biduk. Luas pulau-pulau ini adalah :


Daftar nama pulau dan luas setiap kepulauan Derawan
No
Nama Pulau
Luas
1
Semut
6,9
2
Andongabu
5,3
3
Bakungan
8,7
4
Bantaian
230,6
5
Besing
560,1
6
Bonggong
123,2
7
4,5
8
44,6
9
2375,7
10
4,8
11
565,4
12
26,7
13
15,9
14
3,5
15
241,3
16
91,1
17
31,2
18
372,5
19
2,0
20
774,2
21
6145,8
22
1080,0
23
1291,2
24
25,2
25
2,0
26
22,0
27
18,0
28
25,8
29
73,3
30
10,2
31
18,2
Penggunaan lahan pulau tersebut oleh masyarakat setempat hanya sebatas untuk perkampungan. Selain itu, lahan pulau di Kepulauan Derawan masih dalam bentuk hutan mangrove, belukar, hutan kapur di Pulau Maratua dan vegetasi kelapa.

Potensi Kepulauan Derawan

Terumbu karang

Terumbu karang di Kepulauan Derawan tersebar luas pada seluruh pulau dan gosong yang ada di Kepulauan Derawan. Gosong-gosong yang ada di kepulauan ini diantaranya Gosong Pulau Panjang, Gosong Masimbung, Gosong Buliulin, Gosong Pinaka, Gosong Tababinga dan Gosong Muaras.
Tipe terumbu karang di Kepulauan Derawan terdiri dari karang tepi, karang penghalang dan atol. Atol inilah yang telah terbentuk menjadi pulau dan terbentuk menjadi danau air asin. "Survei Manta Tow 2003" menunjukkan tutupan rata-rata terumbu karang di Pulau Panjang adalah 24,25% untuk karang keras dan 34,88 untuk karang hidup. Terumbu karang di Pulau Derawan memiliki tutupan rata-rata karang karang keras 17,41% dan tutupan karang hidup 27,78%. Dengan jumlah spesies 460 sampai 470 menunjukkan bahwa ini menjadi kekayaan biodiversitas nomor dua setelah Kepulauan Raja Ampat.
Areal terumbu karang yang utama :

Ikan karang

Survei ikan karang tahun 2003 menunjukkan bahwa kepulauan ini menghasilkan 832 spesies. Selain itu, diperkirakan sedikitnya 1.051 spesies terdapat di perairan Berau dengan jenis dominan Gobes (Gobiidae), Wrasses (Labridae), dan Damselfishes (Pomacentridae).

Padang lamun

Padang lamun ditemukan tersebar di seluruh Kepulauan Derawan dengan kondisi yang berbeda dengan rata-rata luas tutupan kurang dari 10% sampai 80%. Ekosistem ini secara ekologi dan ekonomi sangat penting tapi keberadaannya terancam oleh gangguan dan kegiatan manusia seperti pembukaan hutan besar-besaran, kebakaran hutan, budidaya laut, sedimentasi, baling-baling perahu, dan lain-lain. Di Pulau Derawan terdapat dua jenis lamun yang dominan Thalasia hemprichii dan Halophila ovalis serta empat spesies lamun lain yang ditemukan di sekeliling pulau yaitu Halodule uninervis, Cyamodocea rotundata, Syringodium isoetifolium, dan Halodule pinifolia.

Mangrove

Mangrove di kawasan Delta Berau dimanfaatkan masyarakat secara tradisional sebagai sumber mata pencaharian keluarga, seperti menangkap ikan, udang, dan kepiting. Dalam sepuluh tahun terakhir, mangrove di Berau telah banyak dikonservasi menjadi tambak udang dan ikan dengan laju pembukaan lahan yang cepat. Nipah (Nypa fructican) mendominasi komposisi jenis mangrove di kawasan Delta Berau. Hasil kajian evaluasi ekonomi dan konservasi mangrove menunjukkan bahwa nilai ekonomi hutan mangrove memberikan manfaat langsung sebesar AS$ 295.78/ha/th, manfaat tidak langsung AS$ 726.26/ha/th, manfaat pilihan AS$ 358.46/ha/th, manfaat bersih AS$ 1,395.50/ha/th.
Selain itu Masyarakat sekitar akan mendapatkan penghasilan tambahan jika kawasan hutan mangrove dijadikan obyek wisata. Karena akan menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk mengunjungi hutan mangrove, selain menikmati keindahan obyek wisata yang telah ada. kawasan hutan mangrove di jadikan sebagai salah satu obyek wisata, karena pemkab memiliki komitmen untuk melestarikan hutan mangrove. Pemerintah daerah sangat mendukung akan dijadikan kawasan hutan mangrove sebagai salah satu obyek wisata, Karena hutan mangrove tidak hanya bisa sebagai obyek wisata tapi juga bisa dijadikan tempat budidaya hasil laut.
Selain itu, hutan mangrove berfungsi mencegah ancaman erosi di daerah pesisir pantai. Karenanya peran serta masyarakat dan pihak terkait lainnya dalam menjaga kelestarian hutan mangrove sangat diharapkan. Pulihnya hutan mangrove juga akan sangat menentukan masa depan kehidupan masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir pulau Derawan.

Perikanan tangkap

Kegiatan perikanan yang ada di Kecamatan Derawan dan Maratua meliputi perikanan laut, pengambilan telur penyu, dan budidaya tambak. Hasil penangkapan perikanan laut Kecamatan Kepulauan Derawan merupakan penyumbang terbesar pendapatan Kabupaten Berau dari lima kecamatan yang punya aktivitas penangkapan perikanan laut.
Aktivitas ini pada tahun 2001 menyumbang Rp. 37.907.680,00. Jumlah kapal penangkapan ikan yang ada di Kecamatan Derawan dan Maratua tahun 2001 sebanyak 426 dengan jumlah perahu tanpa motor sebanyak 256 unit. Alat tangkap yang ada di Kecamatan Derawan dan Maratua adalah payang (pukat kantong) 74 unit, purse sein (pukat cincin) 14 unit, jaring insang 282 unit, jaring angkat 30 unit, pancing 139 unit, perangkap 66 unit dan alat pengumpul 13 unit.

Kegiatan ekonomi

Kegiatan perikanan merupakan tulang punggung kegiatan yang ada di Pulau Maratua dan Derawan sebab sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan. Perikanan yang dimanfaatkan oleh masyarakat Pulau Maratua dan Derawan adalah ikan pelagis dan ikan karang. Hasil penjualan ikan secara umum dijual di Pulau Derawan dan Maratua, Tanjung Redeb, Surabaya dan beberapa kota luar propinsi yang melewati pengumpul yang cukup besar, bahkan sering dimasukkan kepada eksportir yang kemudian dijual ke konsumen di luar negeri.

Potensi kawasan konservasi

Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Berau telah direncanakan kawasan konservasi pulau-pulau kecil di Kepulauan Derawan. Potensi kawasan konservasi ini dilihat dari keanekaragaman hayati yang ada di kepulauan ini antara lain satwa endemik, dan tempat-tempat penting lain. Selain memiliki beberapa ekosistem tropis yang terdiri dari ekosistem terumbu karang, ekosistem lamun, dan ekosistem mangrove, Kepulauan Derawan juga punya spesies yang dilindungi dan khas.
Spesies itu diantaranya ketam kelapa (Birgus latro), paus, lumba-lumba (Delphinus), penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Erethmochelys fimbriata), dan dugong (Dugong dugon). Ketam kelapa dapat ditemukan di Pulau Kakaban dan Maratua. Paus dapat ditemukan di sekitar Pulau Maratua pada musim tertentu sedangkan lumba-lumba di sekitar Pulau Semama, Sangalaki, Kakaban, Maratua, dan Gosong Muaras. Penyu dapat ditemukan di sekitar Pulau Panjang, Derawan, Semama, Sangalaki dan Maratua serta Dugong di Pulau Panjang dan Semama. Spesies unik lain adalah Pari Manta (Manta birostris) yang terdapat di Pulau Sangalaki dan Pigmy Seahorse di Pulau Semama dan Derawan.
Kerajaan Manta dikepulauan derawan
Pari manta adalah spesies ikan pari berukuran paling besar di dunia. Jenis paling besar bisa tumbuh hingga mencapai 7 meter dengan berat lebih dari 2 ton. Saya mengunjungi salah satu kerajaan manta di Indonesia yang terletak di perairan sekitar Pulau Sangalaki, Kepulauan Derawan, Berau, Kalimantan Timur.Ikan dengan nama latin Manta birostris ini akan menampakkan diri saat air pasang. Air pasang membawa serta plankton yang merupakan makanan kesukaannya. Tandanya, air laut yang semula biru jernih mulai berwarna keruh akibat plankton.
Penyu Hijau
          Terkadang saat duduk di ujung jembatan kayu yang mengarah ke laut, kita dapat menyaksikan penyu-penyu hijau itu hilir mudik di permukaan air yang bening. Saat menyelam kita pun di temani para penyu yang berenang di sekeliling kita. Sesekali bahkan penyu-penyu tersebut nampak berkeliaran di sekitar cottage yang berada di pesisir pulau. Saat malam tiba, beberapa penyu naik ke darat dan bertelur di sana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar