Kamis, 16 Februari 2012

Teknik-teknik budidaya ikan lele sangkuriang


sejarah Lahirnya Ikan Lele Sangkuriang
Merupakan salah satu jenis ikan air Tawar yang sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa. Budidaya lele berkembang pesat dikarenakan 1) dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi, 2) teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat, 3) pemasarannya relatif mudah dan 4) modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah.
Pengembangan usaha budidaya ikan lele semakin meningkat setelah masuknya jenis ikan lele dumbo ke Indonesia pada tahun 1985. Keunggulan lele dumbo dibanding lele lokal antara lain tumbuh lebih cepat, jumlah telur lebih banyak dan lebih tahan terhadap penyakit.
Namun demikian perkembangan budidaya yang pesat tanpa didukung pengelolaan induk yang baik menyebabkan lele dumbo mengalami penurunan kualitas. Hal ini karena adanya perkawinan sekerabat (inbreeding), seleksi induk yang salah atas penggunaan induk yang berkualitas rendah. Penurunan kualitas ini dapat diamati dari karakter umum pertama matang gonad, derajat penetasan telur, pertumbuhan harian, daya tahan terhadap penyakit dan nilai FCR (Feeding Conversion Rate). Sebagai upaya perba
ikan mutu ikan lele dumbo BBAT Sukabumi telah berhasil melakukan rekayasa genetik untuk menghasilkan lele dumbo strain baru yang diberi nama lele “Sangkuriang”.
Seperti halnya sifat biologi lele dumbo terdahulu, lele Sangkuriang tergolong omnivora. Di alam ataupun lingkungan budidaya, ia dapat memanfaatkan plankton, cacing, insekta, udang-udang kecil dan mollusca sebagai makanannya. Untuk usaha budidaya, penggunaan pakan komersil (pellet) sangat dianjurkan karena berpengaruh besar terhadap peningkatan efisiensi dan produktivitas.
Tujuan pembuatan Petunjuk Teknis ini adalah untuk memberikan cara dan teknik pemeliharaan ikan lele dumbo strain Sangkuriang yang dilakukan dalam rangka peningkatan produksi Perikanan untuk meningkatkan ketersediaan protein hewani dan tingkat konsumsi ikan bagi masyarakat Indonesia.
Berdasarkan keunggulan lele dumbo hasil perbaikan mutu dan sediaan induk yang ada di BBAT Sukabumi, maka lele dumbo tersebut layak untuk dijadikan induk dasar yaitu induk yang dilepas oleh Menteri Kelautan dan Perikanan dan telah dilakukan diseminasi kepada instansi/pembudidaya yang memerlukan. Induk lele dumbo hasil perbaikan ini, diberi nama “Lele Sangkuriang”. Induk lele Sangkuriang merupakan hasil perbaikan genetik melalui cara silang balik antara induk betina generasi kedua (F2) dengan induk jantan generasi keenam (F6). Induk betina F2 merupakan koleksi yang ada di Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi yang berasal dari keturunan kedua lele dumbo yang diintroduksi ke Indonesia tahun 1985. Sedangkan induk jantan F6 merupakan sediaan induk yang ada di Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi. Induk dasar yang didiseminasikan dihasilkan dari silang balik tahap kedua antara induk betina generasi kedua (F2) dengan induk jantan hasil silang balik tahap pertama (F2 6).

Kandungan Leusin Description
Keunggulan ikan lele dibandingkan dengan produk hewani lainnya adalah kaya akan Leusin dan Lisin. Leusin (C6H13NO2) merupakan asam amino esensial yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan anak-anak dan menjaga keseimbangan nitrogen. Leusin juga berguna untuk perombakan dan pembentukan protein otot (Wikipedia, 2008).
Lisin merupakan salah satu dari 9 asam amino esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringnan. Lisin termasuk asam amino yang sangat penting dan dibutuhkan sekali dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Pasalnya, asam amino ini sangat berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang pada anak, membantu penyerapan kalsium dan menjaga keseimbangan nitrogen dalam tubuh, dan memelihara masa tubuh anak agar tidak terlalu berlemak. Lisin juga dibutuhkan untuk menghasilkan antibody, hormone, enzim, dan pembentukan kolagen, disamping perbaikan jaringan. Tak kalah pentingnya, lisin bisa melindungi anak dari cold sore dan virus herpes.
Bagi balita dan ibu hamil Description Kandungan Gizi Pada Ikan Lele Mungkin nama ikan lele sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Ikan lele dengan nama latinnya Clarias batrachurs, L dan nama perdagangan catfish sangat digemari oleh semua kalangan karna dagingnya yang sangat gurih dan lezat. Tak jarang hampir semua restoran atau di warung-warung menyediakan menu pecel lele maupun lalapan lele. Selain dagingnya gurih ikan lele mempunyai keunggulan tak bersisik dan bisa bertahan hidup lebih lama sehingga mempermudah proses pengolahan.
Selain daging yang gurih ternyata daging lele terdapat banyak kandungan gizinya.berikut nilai gizi Lele 100 gram,bagian ikan yang dapat di makan dan ikan segar (FAO,1972)
no Macam zat gizi Bag. Ikan yang dapat dimakan Ikan segar utuh
1 Kadar air (%) 78,5 47,1
2 Sumber energy (cal.) 90 54
3 Protein (gr) 18,7 11,2
4 Lemak (gr) 1,1 0,7
5 Kalsium (Ca) (mgr) 15 9
6 Phosphor (P) (mgr) 260 156
7 Zat besi (Fe) (mgr) 2 1,2
8 Natrium (mgr) 150 90
9 Thiamine (vit B1) (mgr) 0,10 0,06
10 Riboflavin (vit B2) (mgr) 0,05 0,03
11 Niacin (mgr) 2,0 1,2
Sehingga lele mengandung protein yang tinggi dan zat penguat tulang (kalsium) yang baik untuk makanan anak balita. Selain itu lele juga mengandung mineral lain yang penting pula untuk kesehatan tubuh.
Untuk anak kecil Description Manfaat ikan lele di mana di kupas dari segi kesehatan khususnya kejantanan alat reproduksi organ vital pria. Maka berikut beberapa manfaat dari ikan lele yang dapat saya jelaskan.
PERTAMA. Kandungan protein ikan Lele sangat tinggi, sekitar 20 persen. Ditambah lagi kandungan minyak takjenuhnya juga tinggi. Sehingga sangat mendukung metabolisme dalam tubuh
KEDUA. Daging ikan Lele bisa merangsang perkembangan otak anak.Karena Kandungan gizi daging ikan Lele sangat tinggi serta banyak mengandung vitamin A
KETIGA. Lemak dalam daging ikan mengandung Poli asam Lemak Tidak Jenuh (PUFA) yang terdiri dari Omega-3 dan Omega-6.
KE EMPAT. Lemak Tidak Jenuh (PUFA) tidak disintesa tubuh, sehingga harus diperoleh dari makanan.
KE LIMA. Lemak Ikan Lele dapat menurunkan LDL (Low Density Lipid) Kolesterol dalam Plasma Darah
KE ENAM. Selain itu, kandungan lemaknya jauh lebih rendah dibandingkan daging sapi atau daging ayam.
KE TUJUH. Ikan Lele hanya mengandung lemak 2 gram saja.(per 100 gr) Ini jauh lebih rendah di bandingkan sapi 14 dan ayam 25.
Kelebihan : Mengandung Omega-3 dan Omega-6
Kekurangan: karena pengelolaannya yang kebanyakan masih konvensional terkadang ikan lele ini sering di istilahkan dengan ikan kelas pinggiran.

PENGENALAN LELE SANGKURIANG
A.      Klasifikasi lele sangkuriang
Lele sangkuriang merupakan hasil perbaikan genetika lele dumbo melalui silang balik (backcross). Sehingga klasifikasinya sama dengan lele dumbo yakni:
Phyllum:Chordata,
Kelas:Pisces,
Subkelas :Teleostei,
Ordo:Ostariophysi,
Subordo: Siluroidea,
Famili:Clariidae,
Genus:Clarias,
Spesies:Clariassp
B.       Proses Perbaikan genetika
Lele Sangkuriang merupakan hasil perbaikan genetik melalui cara silang balik (back cross) antara induk betina generasi kedua (F2) dengan induk jantan generasi keenam (F6). Kemudian menghasilkan jantan dan betina F2-6. Jantan F2-6 selanjutnya dikawinkan dengan betina generasi kedua (F2) sehingga menghasilkan lele sangkuriang. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 1.
Induk betina F2 merupakan koleksi yang ada di Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi yang berasal dari keturunan kedua lele dumbo yang diintroduksi dari Afrika ke Indonesia tahun 1985. Sedangkan induk jantan F6 merupakan sediaan induk yang ada di Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar Sukabumi (Anonimus,2007).
Meskipun induk awal lele sangkuriang berasal dari ikan lele dumbo, antara keduanya tetap memiliki perbedaan.
C.      Ciri-ciri morfologi
Menurut Anonimus (2005) secara umum morfologi ikan lele sangkuriang tidak memiliki banyak perbedaan dengan lele dumbo yang selama ini banyak dibudidayakan. Hal tersebut dikarenakan lele sangkuriang sendiri merupakan hasil silang dari induk lele dumbo. Tubuh ikan lele sangkuriang mempunyai bentuk tubuh memanjang, berkulit licin, berlendir, dan tidak bersisik. Bentuk kepala menggepeng (depress), dengan mulut yang relatif lebar, mempunyai empat pasang sungut. Lele Sangkuriang memiliki tiga sirip tunggal, yakni sirip punggung, sirip ekor, dan sirip dubur. Sementara itu, sirip yang yang berpasangan ada dua yakni sirip dada dan sirip perut. Pada sirip dada (pina thoracalis) dijumpai sepasang patil atau duri keras yang dapat digunakan untuk mempertahankan diri dan kadang-kadang dapat dipakai untuk berjalan dipermukaan tanah atau pematang. Pada bagian atas ruangan rongga insang terdapat alat pernapasan tambahan (organ arborescent), bentuknya seperti batang pohon yang penuh dengan kapiler-kapiler darah.
D.      Habitat
Lele sangkuriang dapat hidup di lingkungan yang kualitas airnya sangat jelek. Kualitas air yang baik untuk pertumbuhan yaitu kandungan O2 6 ppm, CO2 kurang dari 12 ppm, suhu (24 – 26) o C, pH (6 – 7), NH3 kurang dari 1 ppm dan daya tembus matahari ke dalam air maksimum 30 cm (Lukito, 2002).
E.       Tingkahlaku
Ikan lele dikenal aktif pada malam hari (nokturnal). Pada siang hari, ikan lele lebih suka berdiam didalam lubang atau tempat yang tenang dan aliran air tidak terlalu deras. Ikan lele mempunyai kebiasaan mengaduk-aduk lumpur dasar untuk mencari binatang-binatang kecil (bentos) yang terletak di dasar perairan (Simanjutak, 1989 ).

TEKNIK PEMIJAHAN LELE SANGKURIANG
1. Pematangan Gonad
Pematangan gonad lele sangkuriang dilakukan di kolam tanah. Caranya, siapkan kolam ukuran 50 m2, keringkan selama 2-4 hari dan perbaiki seluruh bagian kolam, isi air setinggi 50-70 cm dan alirkan secara kontinyu, masukkan 300 ekor induk ukuran 0,7-1,0 kg, beri pakan tambahan berupa pellet khusus lele dumbo sebanyak 3% setiap hari.
Catatan: induk jantan dan betina dipelihara terpisah.
2. Pematangan di bak
Pematangan gonad juga bisa dilakukan di bak. Caranya, siapkan baktembok ukuran panjang 8m, lebar 4m dan tinggi 1m; keringkan selama 2-4 hari, isi air setinggi 80-100 cm dan alirkan secara kontinyu, masukkan 100 ekor induk, beri pakan tambahan (pellet) sebanyak 3 persen/hari.
Catatan: induk jantan dan betina dipelihara terpisah.
3.Seleksi
Seleksi induk lele sangkuriang dilakukan dengan melihat tanda-tanda pada tubuh.
Tanda induk betina yang matang gonad:
- perut gendut dan tubuh agak kusam
- gerakan lamban dan punya dua lubang kelamin
- satu lubang telur satu lubang kencing
- alat kelamin kemerahandanagakmembengkakTanda induk jantan yang matang gonad :
- gerakan lincah, tubuh memerah dan bercahaya
- punya satu lubang kelamin yang memanjang, kemerahan, agak membengkak dan berbintik putih.
4. Pemijahan dan Pemeliharaan Larva
Pemijahan ikan lele sangkuriang dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu : pemijahan alami (natural spawning), pemijahan semi alami (induced spawning) dan pemijahan buatan (induced/artificial breeding). Pemijahan alami dilakukan dengan cara memilih induk jantan dan betina yang benar-benar matang gonad kemudian dipijahkan secara alami di bak/wadah pemijahan dengan pemberian kakaban.

Pemijahan semi alami dilakukan dengan cara merangsang induk betina dengan penyuntikan hormon perangsang kemudian dipijahkan secara alami. Pemijahan buatan dilakukan dengan cara merangsang induk betina dengan penyuntikkan hormon perangsang kemudian dipijahkan secara buatan.
A.Pemijahan Alami
- Siapkan bak berukuran panjang 2m, lebr 1m, dan tinggi 0,4 m
- Keringkan selama 2-4 hari
- Isi air setinggi 30 cm dan biarkan mengalir selama pemijahan
- Pasang hapa halus seusai ukuran bak
- Masukkan ijuk secukupnya
- Masukkan 1 ekor induk betina yang sudah matang gonad pada siang atau sore hari
- Masukkan pula 1 ekor induk jantan
- Biarkan memijah
- Esok harinya tangkap kedua induk dan biarkan telur menetas di tempat itu.Hasil pemijahan alami lele sangkuriang biasanya kurang memuaskan. Jumlah telur yang keluar tidak banyak.
B.Persiapan kolam pemijahan Alami. 
Kolam Pemijahan bisa dibuat dengan membuat kolam terpal yang lebih praktis dan ekonomis dan mudah dalam pelaksanaannya. Untuk kolam pemijahan bisa dibuat dengan ukuran 4m x 2m dengan ketinggian dinding kolam 1 meter.

C.Pembuatan Kakaban.
kakaban dibuat dengan  menggunakan ijuk  yang telah dibersihan dari lidi-lidi besarnya dengan maksud agar lele tidak terluka pada saat melakukan pemijahan,  ijuk tersebut dipotong kurang lebih 30 - 40 cm kemudian dipaku bersama dua bilah bambu yang sudah diserut halus. Panjang kakaban dibuat 1,5 m dan untuk kolam ukuran 2m x 4m dibutuhkan 14 - 18 buah kakaban. 


D. Persiapan Kolam Penetasan.
Kolam penetasan dibuat dengan ukuran 4m x 3m dengan ketinggian dinding 50cm, kolam ini juga dibuat dengan menggunakan terpal agar lebih mudah. Untuk satu kali pemijahan dibutuhkan 5 buah kolam penetasan, ini disebabkan telur yang dihasilkan sangat banyak jadi harus dibagi ke beberapa kolam penetasan.


E. Persiapan Indukan.
Dalam melaksanakan pemijahan harus disiapkan indukan yang siap untuk pemijahan baik jantan ataupun betina. Ciri indukan yang siap untuk betina adalah alat kelamin sudah berwarna merah jambu ataupun kalau itu tidak begitu kelihatan tinggal dipegang perutnya kalau terasa lembek berarti sudah siap. Untuk yang jantan juga sama bila alat kelaminnya sudah kelihatan berwarna merah mudah dan menonjol atau bisa juga dilihat dari siripnya bagian atas yang berdiri.

F. Persiapan Pemijahan.
setelah disiapkan kolam pemijahan kita bisa memulai proses persiapan pemijahan antara lain : 
a. Pengaturan kakaban didalam kolam pemijahan.
kakaban yang telah disiapkan diatur didalam kolam pemijahan secara teratur dan rapat sehingga semua telur bisa menempel dengan bagus di kakaban tersebut dan juga agar indukan lele tidak stres.  Kakaban yang sudah diatur di dasar kolam selanjutnya ditahan bambu dengan maksud agar kakaban setelah diisi air tidak naik keatas, (lihat foto).


b. Mengisi kolam pemijahan dengan air bersih.
Setelah kakaban selesai diatur di kolam pemijahan selanjutnya dilakukan pengisian kolam dengan air bersih setinggi 25 sampai dengan 30 cm.

c. Pemindahan Indukan.
Kolam yang sudah terisi air berarti telah siap untuk diisi indukan, indukan yang sudah kita siapkan baik jantan atau betina segera dipindahkan ke dalam kolam pemijahan dengan menggunakan seser secara pelan-pelan agar lele tidak stres. Pemindahan indukan sebaiknya dilakukan pada sore hari sekitar  jam 16.00.



d. Proses Perkawinan.
Selama indukan didalam kolam pemijahan jangan sekali-kali membuat kegaduhan di sekitar kolam karena menyebabkan lele tidak akan bertelur dengan baik, lele baru akan bertelur kurang lebih setelah subuh sampai pagi hari apabila kondisi lingkungan tenang.

G. Pemindahan Telur.
Biasanya pagi hari sekitar jam 6-7 pagi telur sudah bisa dilihat dengan mata kita ditandai adanya butiran warna hujau gelap diatas kakaban dan akan terlihat banyak sekali karena satu indukan bisa bertelur sampai 30.000 butir, selanjutnya pada sore harinya bisa diipindahkan masing-masing kakaban yang berisi telur ke masing-masing kolam penetasan.


Setelah semuanya berapa pada kolam masing-masing tnggal menunggu benih tersebut menetas pada keesokan harinya, biasanya pagi sudah kelihatan adan larva yang berenang disekitar kakaban apalagi dibawah kakaban akan kelihatan ribuan larva yang sedang berkumpul.
Demikian ulasan singkat mengenai pemijahan lele sangkuriang secara alami semoga berguna bagi rekan-rekan sesama pencinta lele sangkuriang, bagi yang kurang jelas silahkan berikan comment anda ataupun saran untuk bertukar pikiran mengenai budidaya lele sangkuriang
Tehnik Pembesaran Lele Sangkuriang Di Kolam Terpal
Lele Sangkuriang (Clarias Sp) merupakan jenis ikan yang termasuk dalam famili Claridae dan genus Clarias. Spesies ini merupakan saudara dekat lele Dumbo yang selama ini dikenal, sehingga ciri-ciri marfologinya hampir sama dan merupakan hasil perkawinan silang lele Dumbo antara Induk betina generasi kedua (F2) dengan induk jantan generasi keenam (F6) Lele Sangkuriang memiliki kecepatan tumbuh yang relative cepat yaitu umur 3 bulan pemeliharaan sudah layak panen dan memiliki prospek yang cukup baik. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya penjaja pecel lele di pinggir jalan, di pasar-pasar lokal selalu terdapat penjual lele yang kapasitas penjualannya lebih banyak dibanding ikan-ikan lain (hasil pengamatan di pasar).


Kolam Terpal
Kolam terpal adalah kolam yang dasarnya maupun sisi-sisi dindingnya dibuat dari terpal. Kolam terpal dapat mengatasi resiko-resiko yang terjadi pada kolam gali maupun kolam semen. Kolam karpet pertama kali dicoba dan diciptakan oleh Bapak Mujarob, seorang Kontak Tani Kecamatan Sukakarya Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada tahun 1999. Karpet yang dibutuhkan untuk membuat kolam ini adalah jenis terpal yang dibuat oleh pabrik dimana setiap sambungan terpal dipres sehingga tidak terjadi kebocoran. Ukuran terpal yang di sediakan oleh pabrik beragam sesuai dengan besar kolam yang kita inginkan. Pembuatan kolam terpal dapat dilakukan di pekarangan ataupun di halaman rumah.
Keuntungan dari kolam terpal adalah
1.Terhindar dari pemangsa ikan liar
2. Dilengkapi pengatur volume air yang bermanfaat untuk memudahkan pergantian air maupun panen. Selain itu untuk mempermudah penyesuaian ketinggian air sesuai dengan usia ikan.
3. Dapat dijadikan peluang usaha skala mikro dan makro,
4. Lele yang dihasilkan lebih berkualitas, lele terlihat tampak bersih, dan seragam.Petunjuk Awal Pengisian Air dan Bibit Untuk mendapatkan lele yang berkualitas dan hasil yang memuaskan maka kondisi kolam harus disesuaikan dengan habitat yang disukai lele.
Langkah Pertama
Bagian dalam kolam terpal dicuci dengan kain atau sikat untuk menghilangkan bau lem atau zat kimia yang dapat mematikan bibit ikan. Setelah itu kolam dikeringkan selam satu hari, barulah kolam diisi dengan air setinggi 30 cm. Kedalaman tersebut sangat ideal bagi bibit yang sewaktu-waktu bergerak kepermukaan air. Air yang telah diisi dibiarkan selama seminggu
Langkah Kedua
Disiapkan bibit sebanyak 2.000 ekor ukuran 3 - 5 cm. Untuk ukuran kolam 3 X 4 X 1 m. Pemakaian bibit sebaiknya ukuran yang telah memakan pelet butiran (F 999), hal ini untuk mempermudah dalam pemeliharaan dan pemberiaan makan, agar tidak terjadi banyak kematian . Bibit yang baru dibeli (baru tiba) jangan langsung dimasukan ke dalam kolam tetapi dimasukan kedalam ember kemudian ditambahkan air kolam sedikit demi sedikit, penambahan air tersebut dilakukan hingga 3 kali. Agar bibit lele dapat beradaptasi dengan suhu air di dalam kolam.


Perawatan Lele dalam Kolam Terpal
Perawatan lele di kolam terpal pada umumnya tidak berbeda dengan perawatan di kolam lainnya. Beberapa perawatan lele yang perlu diperhatikan dalam kolam terpal adalah sebagai berikut :
Penambahan air dan Pergantian air
Bila air dalam kolam terpal berkurang karena proses penguapan maka tambahkan air hingga kembali pada posisi normal. Penambahan air dilakukan dari tinggi air 30 cm hingga menjadi 80 cm. secara bertahap setiap bulannya (dalam sebulan air perlu ditambah 15 - 20 cm). Pergantian air dilakukan saat air mulai tampak kotor (hal ini ditandai dengan ikan mulai menggantung). Pegantian air sampai umur 2 bulan biasanya dilakukan 2 kali. 
Kemudian di bulan ketiga dilakukan 2 minggu sekali (hal ini dilakukan karena pada bulan ketiga pemberian makan semakin banyak dan populasi ikan semakin padat). Pergantian air dengan cara membuka saluran pengeluaran (paralon) hingga air tinggal sedikit (hampir kering). 
Pada saat pergantian air biasanya dilakukan penyortiran dengan memisahkan ikan yang pertumbuhan sangat cepat. Bila setelah pergantian air dilakukan beberapa hari kemudian air kelihatan coklat dan berbau anyir maka perlu dilakukan penambahan dan pengurangan air (sirkulasi air masuk dan keluar).
Pemberian Pakan
Pemberian pakan harus disesuaikan dengan besar mulut ikan. Pakan yang diberikan adalah pakan dari pabrik Untuk kegiatan pembesaran ikan maka pemberian pakan awal adalah f 999 sampai ikan umur 2 minggu kemudian 781-2 sampai umur 2 bulan dan 781 sampai umur ikan sipa panen yaitu 3 bulan. Perbandingan hasil panen dengan pakan yang diberikan adalah 1 : 1 (konfersi pakan 1 kg menghasilkan 1 kg daging ikan). Bahkan ada petani yang konfersi pakannya 0,8 : 1 artinya 0,8 kg pakan menghasilkan 1 kg daging ikan. 
Penekanan biaya pakan yang diberikan dapat dilakukan dengan cara memberikan pakan tambahan berupa usus ayam dan keong mas saat ikan berusia 1 bulan samapai 3 bulan. Pemberian bangkai ayam atau usus ayam harus yang masih segar kemudian direbus lalu diberikan.
Sedangkan pemberian pakan keong mas dilakukan dengan cara merebus keong mas didinginkan dan kemudian dicungkil daging keong mas dengan lidi atau paku lalu diberikan pada ikan sesuai dengan kebutuhan. Untuk memenuhi kebutuhan pakan lele dalam usaha makro, sebaiknya pakan pellet tersebut harus dibuat sendiri . 
Panen
Pemanenan dapat dilakukan dengan cara panen sortir atau dengan panen sekaligus (semua). Panen sortir adalah dengan memilih ikan yang sudah layak konsumsi (dipasarkan) biasanya ukuran 5 sampai 10 ekor per kg.
Ikan Lele Sangkuriang Di Kolam Terpal
Budidaya lele akhir-akhir ini sangat marak di tengah-tengah masyarakat baik dari kalangan menengah keatas. Para pebisnis atau pengusaha besar ternyata banyak juga yang mula-mula hanya sekedar iseng atau coba-coba ternyata mereka mencoba untuk budidaya ikan yang berkumis hasilnya dapat diperhitungkan.


Ikan lele dahulu hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga yang sekarang tebar benih dan untuk lebaran atau hari-hari istimewa mereka gunakan. Tapi sebaliknya zaman telah berubah untuk kebutuhan sandang papan dan pangan pun sangat terasa dibutuhkan dalam kelangsungan hidup sebagai manusia yang dikenal makhluk sosial, bukan pangan saja yang diraih tapi juga ekonomi yang mereka tuju.
Perekonomian keluarga yang minim serta kebutuhan yang seabreg-abreg kita dipaksa untuk mendapatkannya. Untuk itu saya mengajak anda untuk membuka mata dan fikiran guna mencapai nilai-nilai yang kita butuhkan sedikitnya dapat membantu kebutuhan dapur anda. 
Orang malas hanya bisa berkomentar tapi orang sukses berani menginvestasikan kemampuannya utuk berani mencoba, hal nya dalam membudidayakan ikan berkumis ini mungkin dapat menjadi inspirator usaha anda, untung kecil yang penting ulet dapat menggigit juga!. Untuk bahan kajian usaha ini saya akan bercerita sedikit pengalaman dalam budidaya ikan berkumis ini.

Tiga bulan lalu saya melihat lahan rumah saya kok banyak tumbuh rumput dan ilalang yang menurut saya tidak ada manfaatnya, saat itu saya merenung dan mencoba untuk bisa di manfaatkan tanah yang tidak begitu luas tapi dapat menghasilkan income saku kering saya.
Gak kelamaan mikir gonjang ganjing putar puter bolak balik ini istilah ki joko bodo muncullah ide bikin kolam, tapi saya berfikir untuk tidak merusak tanah ini?? sempat tanah ini saya gali mbah bisa murka!!! Baik saya akali membuat kolam terpal yang pembuatan kolam ini tidak terlau mahal serta bahan bakunya pun gampang didapat seperti bambu untuk patok dan untuk reng-reng samping kolam setelah itu baru kita gelar terpal.
Bahan-bahan yang di perlukan dalam pembuatan kolam terpal (dengan ukuran kolam saya 2x6 meter persegi):
1. Bambu
2. Paku dan kawat
3. terpal ukuran 6x9 meter2
4. Pipa paralon dan knee
5. Obat herbal
6. Kotoran kambing untuk pemupukan kolam
Setelah bambu di ukur tinggi tiang kurang lebih tingginya 1,5 meter ditancapkan dan dibuat rangka segi empat dengan ukuran 3x7 meter seperti gambar diatas, kemudian dilanjutkan dengan pemasangan terpal dan jangan lupa pemasangan pipa paralon yang telah di bentuk "L" guna masuk dan keluarnya air paralon ini bsa dipasang di pinggir, disudut, maupun di tengah kolam itu terserah anda yang menentukan. Setelah pembuatan kolam selesai tahap berikutnya kolam dicat kapur kemudian dibilas bersih sebanyak 2x ini guna menghilangkan zat-zat racun yang ada di terpal kemudian dikeringkan kolam tersebut. 

Langkah berikutnya pengisian air dengan ketinggian kurang lebih 50 cm kemudian rendam 1/4 karung 25 kg selama 1 jam, setelah itu kolam diendapkan selama kurang lebih 3 hari ini bertujuan agar organik-organik tumbuh di kolam terpal yang nantinya sebagai makanan tambahan benih ikan lele sangkuriang dalam pembesarannya. 3 bulan yang lalu saya tebar benih ukuran 7-9 cm dan bulan kemarin tepatnya 2 bulan saya bisa panen dan alhamdulillah terasa becek dompet saya serta bisa tambah kolam satu lagi. sekarang saya tebar kembali kolam lama dan kolam baru saya dengan lele sangkuriang dengan total jumlah kolam 3x7 meter2 sebanyak 2100 ekor dan kolam baru ukuran 3x5 di isi benih jumlahnya 1500 ekor, yang rumusannya 1x1 meter persegi isi max 100 ekor.
Periode Waktu Pertumbuhan Ikan Lele Sangkuriang
Banyak orang awam ingin tahu berapa lama sich sebenarnya periode waktu pertumbuhan ikan Lele jenis Sangkuriang? Baik waktu dalam usaha budidaya pembenihan dan pembesaran.
Sebab dengan mengetahui jangka waktu pertumbuhan ikan Lele jenis Sangkuriang ini. Selanjutnya petani dapat memperhitungkan berapa biaya yang dihabiskan selama proses pemeliharaan, berapa modal yang perlu disiapkan dan berapa keuntungan yang diperoleh dari hasil usaha ikan Lele yang ditekuni.
1.      Masa Pemijahan, ikan Lele membutuhkan waktu 12-24 jam untuk pemijahan.
2.      Masa Telur, telur yang sudah dibuahi oleh Lele Pejantan akan menjadi nener (benih kecil ikan lele) dalam jangka waktu 3-5 hari setelah terjadi pemijahan.
3.      Masa Pertumbuhan benih ikan Lele jenis Sangkuriang, dari nener ke ukuran benih 5-6 cm, memerlukan waktu 40-50 hari.
4.      Masa Pertumbuhan benih ikan Lele jenis Sangkuriang, dari ukuran benih 5-6 cm ke 8-10 cm, memerlukan waktu 10-15 hari.
5.      Masa Pertumbuhan benih ikan Lele jenis Sangkuriang, dari ukuran benih 8-10 cm, hingga siap panen yakni berat 12,5-15 ons, memerlukan waktu 40-50 hari.
Selanjutnya silahkan mengkalkuasi sendiri berapa biaya yang anda perlukan, berapa modal yang anda butuhkan dan berapa keuntungan yang bisa anda raup dalam menekuni bisnis ikan Lele jenis Sangkuriang.
Beberapa Penyebab Kematian Ikan Lele
Ikan lele memiliki daya tahan yang cukup baik terhadap kondisi air yang kurang mendukung. Tetapi pada ukuran lele kecil seringkali terjadi kematian secara massal yang mengakibatkan kerugian pada budidaya ikan lele.
Pada ukuran kecil, ikan lele memang terhitung masih rentan terhadap perubahan lingkungan dan penyakit. Kondisi lingkungan yang buruk semakin mendukung kematian ikan lele. Kematian pada ikan lele disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Yang penting diperhatikan adalah memilih bibit yang baik dan sehat.
Ikan lele yang baru dipindah dari satu lokasi ke lokasi yang lain mengalami stress dan menurun vitalitasnya, dalam kondisi demikian ikan lele menjadi lemah dan mudah terserang penyakit. Hal inilah yang sering dialami petani ikan lele, karena itu sebelum ditebar ke kolam budidaya perlu dipulihkan terlebih dahulu kondisi ikan.
Langkah paling sederhana adalah mempuasakan ikan lele dengan tidak memberi makan terlebih dahulu.Agar kondisi eksternal mendukung maka kolam lele harus diperlakukan secara baik dan tepat. Beberapa faktor yang perlu dihindari agar tidak terjadi kematian ikan lele antara lain:
1.      Penanganan Yang Kurang TepatPenanganan pada bibit lele yang salah misalnya padat tebar yang terlalu tinggi, bibit yang dari asalnya memang kurang baik, lingkungan hidup kolam yang tidak baik ( tercemar).
2.      Terlambat dilakukan Sorting Pertumbuhan ikan lele tidak bisa seimbang, ikan lele besar cenderung akan mendominasi makanan. Selain itu lele memiliki sifat kanibal, ikan lele yang besar cenderung akan memangsa ikan lele yang kecil.
3.      Tidak menggunakan ProbiotikProbiotik memiliki fungsi menguraikan ammonia dan membantu pencernakan makanan pada ikan . Dalam budidaya lele dengan kepadatan tinggi kotoran ikan akan menumpuk dan menjadi racun bagi ikan. Maka memberikan probiotik baik pada campuran pakan atau kolam cukup penting untuk ternak lele.
4.      Penggunaan Alat Tangkap yang tidak SesuaiAlat tangkap yang tidak sesuai, misalnya terlalu kasar akan membuat luka pada ikan lele kecil. Luka in akan berpotensi terinfeksi oleh bakteri yang bisa menyebabkan kematian.
5.      Tidak DipuasakanApalagi untuk pengiriman jarak jauh , bibit ikan lele dipuasakan terlebih dahulu, agar kotoran dan sisa-sisa makanan pada tubuh ikan lele keluar. Jika saat pengiriman ada kotoran yang keluar dari ikan lele maka akan menjadi racun yang mengakibatkan kematian.
6.      Waktu Distribusi Yang tidak sesuaiCuaca panas di siang hari merupakan saat yang kurang tepat untuk mengangkut ikan lele.Idealnya ikan lele dikirimkan pada pagi atau sore hari dan ditebarkan pada kolam pada saat dingin juga.
7.      Tidak divaksinasi Vaksinasi pada ikan lele memang belum terlalu populer. Vaksinasi pada ikan lele akan meningkatkan kekebalan tubuh ikan lele sehingga akan mengurangi resiko kematian.
Mengenal  Dan Mengatasi Penyakit Pada Ikan Lele
Hama dan penyakit pada budidaya lele menjadi salah faktor penentu keberhasilan bisnis ini. Menanggulangi penyakit lele merupakan salah satu upaya mekmaksimalkan budidaya lele. Meski pengetahuan dan cara menanggulangi penyakit pada budidaya lele cukup penting terkadang diabaikan oleh peternak lele, apalagi jika usaha lele ini hanya menjadi usaha sampingan atau bisnis skala usaha kecil. Banyak kejadian lele tiba-tiba mati mendadak dalam jumlah besar atau satu per satu mati dan akhirnya tidak bisa panen. Pertanyaan dan keluhan mengenai cara mengatasi penyakit pada ikan lele cukup sering kita dengar sehingga penting bagi para pembudidaya lele untuk memiliki pengetahuan di dalam hal ini. Hama ikan Lele ukuran besar nampak secara kasat mata misalnya kucing, ular,Linsang.
Untuk lele bibit di sawah  hama lele bisa datang dari kodok, Ucrit dan burung pemakan ikan dan hewan-hewan lain. Penyakit pada ikan lele biasanya disebabkan
oleh mikroorganisme yang tidak kasat mata.
Penyakit Biasa Menyerang Ikan Lele
Penyakit pada ikan lele cukup beragam dan memerlukan penanganan yang berbeda-beda tergantung jenis penyakitnya. Untuk mengetahui jenis penyakit apa yang menimpa ikan lele peliharaan kita, bisa dilihat dari gejala-gejala luar ikan lele. Meski lele termasuk ikan yang tahan hidup dalam air yang berkualitas buruk, tetapi sanitasi air memegang peranan penting dalam menunjang kesehatan lele.
Penyakit pada ikan lele biasanya disebabkan oleh mikroorganisme yang bersifat parasit yang hidup pada tubuh ikan lele, mikroorganisme ini biasanya berupa virus, bakteri, jamur, dan protozoa yang berukuran kecil. Beberapa penyebab penyakit pada ikan lele antara lain:
1.      Penyakit karena Bakteri Aeromonas hydrophilla dan Pseudomonas hydrophylla
Bentuk bakteri ini seperti batang dengan cambuk yang terletak di ujung batang, dan cambuk ini digunakan untuk bergerak. Ukurannya 0,7-0,8 x 1-1,5 mikron.
Gejala Lele Terserang Bakteri ini : warna tubuh menjadi gelap, kulit kesat dan timbul pendarahan. Lele bernafas megap-megap di permukaan air.
Pencegahan: lingkungan harus tetap bersih, termasuk kualitas air harus baik.
Pengobatan: melalui makanan antara lain pakan dicampur Terramycine dengan dosis 50 mg/kg ikan/hari, diberikan selama 7-10 hari berturut-turut atau dengan Sulphonamid sebanyak 100 mg/kg ikan/hari selama 3-4 hari.
2.      Penyakit tuberculosis yang disebabkan bakteri Mycobacterium fortoitum
Gejalanya: tubuh ikan berwarna gelap, perut bengkak (karena tubercle/bintil-bintil pada hati, ginjal, dan limpa). Posisi berdiri di permukaan air, berputar-putar atau miring-miring, bintik putih di sekitar mulut dan sirip.
Pengendalian: memperbaiki kualitas air dan lingkungan kolam.
Pengobatan: dengan Terramycin dicampur dengan makanan 5-7,5 gram/100 kg ikan/hari selama 5-15 hari.
3.      Penyakit karena Jamur/Cendawan Saprolegnia.Penyebab: jamur ini tumbuh menjadi saprofit pada jaringan tubuh yang mati atau ikan yang kondisinya lemah.Gejala: ikan ditumbuhi sekumpulan benang halus seperti kapas, pada daerah luka atau ikan yang sudah lemah, menyerang daerah kepala tutup insang, sirip, dan tubuh lainnya. Penyerangan pada telur, maka telur tersebut diliputi benang seperti kapas.
Pengendalian: benih gelondongan dan ikan dewasa direndam pada Malachyte Green Oxalate 2,5-3 ppm selama 30 menit dan telur direndam Malachyte Green Oxalate 0,1-0,2 ppm selama 1 jam atau 5-10 ppm selama 15 menit.
4.      Penyakit bintik putih dan gatal (Trichodiniasis)Penyebab: parasit dari golongan Ciliata, bentuknya bulat, kadang-kadang amuboid, mempunyai inti berbentuk tapal kuda,disebut Ichthyophthiriusmultifilis.
Gejala:
(1)       ikan yang diserang sangat lemah dan selalu timbul di permukaan air;
(2)       terdapat bintik-bintik berwarna putih pada kulit, sirip dan insang
(3)       ikan sering menggosok-gosokkan tubuh pada dasar atau dinding kolam.
Pengendalian: air harus dijaga kualitas dan kuantitasnya.Pengobatan: dengan cara perendaman ikan yang terkena infeksi pada campuran larutan formalin 25 cc/m3 dengan larutan Malachyte Green Oxalate 0,1 gram/m3 selama 12-24 jam, kemudian ikan diberi air yang segar. Pengobatan diulang setelah 3 hari.
5.       Penyakit cacing TrematodaPenyebab: cacing kecil Gyrodactylus dan Dactylogyrus. Cacing Dactylogyrus menyerang insang, sedangkan cacing Gyrodactylus menyerang kulit dan sirip.Gejala: insang yang dirusak menjadi luka-luka, kemudian timbul pendarahan yang akibatnya pernafasan terganggu.
Pengendalian:
(1)   direndam formalin 250 cc/m3 air selama 15 menit;
(2)   Methyline Blue 3 ppm selama 24 jam;
(3)   menyelupkan tubuh ikan ke dalam larutan Kalium Permanganat (KMnO4) 0,01% selama ±30 menit;
(4)   memakai larutan NaCl 2% selama ± 30 menit;
(5)   dapat juga memakai larutan NH4OH 0,5% selama ±10 menit.
6.      Parasit HirudinaePenyebab: lintah Hirudinae, cacing berwarna merah kecoklatan.
Gejala: pertumbuhannya lambat, karena darah terhisap oleh parasit, sehingga menyebabkan anemia/kurang darah.Pengendalian: Selalu diamati pada saat mengurangi padat tebar dan dengan larutan Diterex 0,5 ppm.
Apabila lele menunjukkan tanda-tanda sakit, harus dikontrol faktor penyebabnya, kemudian kondisi tersebut harus segera diubah.
Penyakit yang menimpa ikan lele biasanya terjadi karena lingkungan air yang tidak baik, misalnya tercemar oleh zat-zat berbahaya, kepadatan tebar yang terlalu besar dan perubahan suhu yang drastis. Pada kondisi demikian daya tahan ikan lele menurun dan mudah terserang penyakit. Penyakit pada lele bisa juga berasal dari bibit lele sudah membawa penyakit dari asalnya, hanya belum menunjukkan gejala sakit saat ditebar.
Untuk itu perlu berhati-hati dalam memilih bibit lele. Cara lain mengatasi penyakit ikan lele adalah mengkarantina ikan lele sakit pada kolam karantina yang diberi garam ikan, selain dengan pengobatan-pengobatan tersebut. (Galeriukm).
Antara Air Dan Ikan Lele
Salah satu jenis ikan yang mampu hidup di air yang kandungan oksigennya tipis adalah ikan Lele, juga termasuk jenis ikan Lele Sangkuriang. Kita dapat lihat ikan Lele masih dapat hidup di comberan (saluran air kecil dan sangat keruh), tempat limbah rumah tangga (MCK) dan rawa-rawa yang sudah hampir kering.
Bukan itu saja, sebenarnya ikan Lele masih dapat hidup dalam lorong-lorong kecil tanah yang berlumpur. Selama masih ada kandungan air yang cukup, dan lendir di tubuh ikan Lele masih terjaga baik, tidak kering akibat paparan sinar Matahari. Ikan Lele ini masih bisa bertahan hidup hingga musim hujan berikutnya.
Oleh karena fakta yang diuraikan diatas, banyak pula orang yang salah kaprah bahwa pemeliharaan ikan Lele sebagai usaha budidaya tidak perlu memperdulikan kualitas air kolamnya. Uraian diatas hanya untuk menjelaskan bahwa ikan Lele dapat bertahan hidup dalam kondisi ekstrem sekali. Tapi dalam budidaya pemeliharaan ikan Lele sudah tentu diperlukan kondisi air kolam yang baik, sehingga benih ikan Lele yang diperlihara bisa tumbuh secara optimal dalam jangka waktu sependek mungkin.
Pertumbuhan benih ikan Lele juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti: jumlah pakan cukup terpenuhi, kualitas nutrisi pakan, kualitas air, kualitas benih, populasi benih ikan Lele dalam satu luasan kolam, penyakit dan faktor alam (cuaca).

Ada beberapa kriteria yang bisa kita jadikan acuan untuk melihat kondisi air kolam apakah masih baik atau sudah perlu diganti, seperti:
- temperatur air cukup hangat, sebaiknya tempertur berkisar 20-30 derajat celcius, paling baik sekitar 25-27 derajat celcius. (hal ini bisa dicek dengan thermometer)
-
PH air netral, sebaiknya berkisar antara PH 6-8 (hal ini bisa dicek dengan kertas lakmus atau menggunakan PH Meter.
-
warna air hijau kecoklatan, bukan butek kecoklatan (hal ini bisa dilihat dengan parameter, benih ikan Lele tidak secara mencolok banyak yang naik ke permukaan air untuk menghirup air dari permukaan untuk menghirup oksigen dari udara)
- tidak berbuih atau berbusa,
- pada saat siang hari, saat terik matahari, kolam tidak tertutup rapat oleh lumut,
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kualitas air kolam dengan sistem pemeliharaan terpal juga kolam tradisional agar tetap terjaga baik:
- sebelum air keruh, air kolam diganti. Dimana pada air kolam dibuat lewat pipa saluran pembuangan, kolam juga dialiri air pengganti secara bersamaan. Supaya selama proses penggantian air tidak terjadi secara ekstrem. Adapun tujuan penggantian air kolam ini adalah untuk menjaga PH air kolam netral, kandungan oksigen kolam baik, dan untuk menekan pertumbuhan lumut yang sering menutupi permukaan kolam.

- bersihkan atau sedot sisa-sisa pakan, karena sisa makan yang menumpuk bisa menghasilkan ammonia nitrat, dari hasil proses fermentasi pakan sisa, lalu kemudian PH air menjadi asam (jauh dibawah PH netral 7), kondisi air yang asam akan sangat mengganggu pertumbuhan ikan Lele.
- benih ikan Lele yang mati, segera disingkirkan. Karena bangkai ikan Lele akan menyebabkan bau tidak sedap/busuk, dan dampak lebih buruk adalah penyakit Lele bisa menular ke benih ikan Lele lainnya,
Ikan Lele yang hidup dalam kondisi air kolam yang tidak baik dan sehat ini, lama-kelamaan benih ikan Lele akan stress. Kondisi benih ikan Lele yang stress ini akan berdampak pada turunnya daya konsumsi benih ikan Lele.Dan lambat laun juga akan menurunkan kondisi kesehatan ikan Lele tersebut. Kondisi benih Lele yang menurun ini akan mempermudah ikan Lele terkontaminasi oleh penyaki (seperti: ngambang vertikal dipermukaan air, totol-totol putih di badan, mulit putih, insang merah, dsb)
Tata Guna Air Pada Budidaya Lele
Sebagaimana pemaparan sebelumnya bahwa penulis melakukan budidaya dengan metoda organik dan tidak melakukan penggantian air selama budidaya, ini dapat menghemat sekaligus mempertahankan kualitas air. 
Kuncinya adalah perlakuan kolam sebelum penebaran benih, sebagaimana ditulis dalam posting sebelumnya yaitu penggunaan kompos dan herbal. 
Air kolam tidak pernah dilakukan penggantian atau sirkulasi mengingat fungsi herbal dan kompos yang telah bekerja sehingga tercipta kondisi air yang sesuai dengan kebutuhan hidup lele. 
Setelah ditanami lele tanda-tanda kualitas air yang tampak yaitu berwarna hijau yang konon katanya kaya akan sejenis alga yang dibutuhkan lele,  tetapi warna air yang hijau ini sebenarnya tidak kotor dan tidak berbau.
Perlu diingat bahwa pengadaan air harus dari sumber yang bersih, terbebas dari pestisida, limbah dan kotoran lainnya, kebetulan kolam penulis dekat dengan mata air dan terjamin kebersihannya,
Penambahan Volume Air
Pada kegiatan Tata Guna Pakan disebutkan bahwa pemberian pakan terdiri dari 4 tahap, yaitu:(L1, PL2, PL3, SNL) hal ini berhubungan dengan sistim pengaturan air kolam, dimana disebutkan bahwa air kolam tidak diganti atau difilter tetapi hanya dilakukan penambahan, tahapannya adalah:
  •  Pada saat pertama kali benih masuk tinggi air kolam adalah 50 cm, pakan yang digunakan yaitu L1.
  • Setelah pakan L1 habis (sesuai dg jatah volume pakan) maka tinggi air ditambah menjadi 70 cm kemudian berikan pakan jenis PL2.
  • Setelah pakan PL2 habis tinggi air ditambah lagi menjadi 90 cm dan pakan menggunakan pakan PL3.
  • Terakhir setelah PL3 habis tinggi air naik lagi menjadi 120 cm, pertahankanlah volume air pada ketinggian ini hingga saatnya panen tiba dan pakan yang digunakan adalah pakan tenggelam (SNL).
Pergantian pakan dan penambahan volume air normalnya akan diikuti dengan pertumbuhan lele sesuai dengan FCR (Food Conversion Rate). Waktu budidaya yang dilakukan penulis saat ini genap berusia satu bulan dan pemberian pakan telah sampai pada tahap pakan jenis PL3.
Prospek Usaha Ternak Lele Sangkuriang
Ternak lele sangkuriang merupakan alternatif untuk anda yang mau beternak ikan lele. Lele sangkuriang ini merukan lele bibit unggul yang dihasilkan dari perkawinan silang antara ibu dan anak lele, makanya disebut sangkuriang yang menikahi ibunya sendiri.
Budidaya ikan lele ini dapat anda buat di kolam tanah ataupun kolam yang terbuat dari tembok, tapi ada cara baru yang merupakan suatu terobosan yaitu dengan menggunakan terpal.
Kolam lele yang terbuat dari terpal ini sangat efektif, selain harganya murah juga memiliki kekuatan dari bocor sehingga bisa dipakai dalam jangka waktu yang lama. Bibit lele sangkuriang ini bisa anda dapatkan dari peternak lele atau ke dinas perikanan setempat. Untuk pembesaran anda tinggal memasukan bibit lele tadi kedalam kolam dan beri pakan secukupnya maka setelah 40 hari lele bisa dipanen. Pakan harus cukup karena lele ini termasuk hewan predator yang apabila merasa lapar dia akan memakan temannya sendiri yang memiliki tubuh yang lebih kecil.
Dalam setiap minggu diadakan pemisahan lele yang perkembangannnya terlambat, agar dimasukan ke kolam yang terpisah. Hal ini dilakukan untuk mencegah lele yang lain memangsanya.
Ternak ikan lele ini sangat mudah dilakukan, bahkan bisa anda lakukan dipekarangan rumah sehingga lahan kosong bisa termanfaatkan. Kelebihan lele sangkuriang ini selin masa panennya yang singkat juga memeiliki warna yang cerah sehingga pada masa panen dan penjualan ke konsumen ada daya tarik sendiri dari warna lele yang cerah tersebut.






Manfaat Daun Ketapang Bagi Lele Sangkuriang
Daun Ketapang disebutkan sebagai resep asia untuk mengatasi persoalan air. Kebanyakan ikan tropis yang hidup di sungai dan danau memiliki air yang berwarna gelap kecoklat-coklatan. Ditemukan fakta bahwa ikan cupang yang tinggal di sekitar air gelap akibat ketapang, jauh lebih sehat dan indah.
Ketapang adalah pohon yang mirip pagoda besar, merupakan tanaman asli asal Malaysia dan Indonesia. Daun-daunnya berwarna hijau dan menjadi merah terang setelah menua.
Daun-daun yang menua akan menguning dan berguguran. Oleh orang Indonesia tanaman ini digunakan sebagai obat penyakit kulit. Riset terakhir membuktikan bisa menyembuhkan penyakit hipertensi.
Ketapang yang memiliki nama latin: Terminalia Catappa, atau biasanya disebut juga kenari tropis, badamier, Kenari Pulau Jawa, kenari liar, Kenari Orang India, Myrobalan, Malabar Kenari, Kenari Singapura, Huu Kwang, Kenari Laut, Kobateishi.
Pohon ini dikenal menghasilkan suatu racun pada daun-daunnya untuk mempertahankan dirinya terhadap serangga parasit. Daun-daun yang mengeringkan jatuh masuk ke sungai akan menimbulkan warna coklat kuat. Larutan ini penuh dengan asam organik seperti humic dan tannin.
Daun Ketapang yang mengering dapat melepaskan asam organik seperti humic dan tannin, yang dapat menurunkan pH air, dan menyerap bahan-kimia berbahaya dan memberikan kondisi air yang nyaman bagi ikan.
Asam humic, adalah suatu campuran yang komplek pembusukan sebagian bahan-bahan organik. Asam humic dari air tawar berasal dari beberapa sumber, terbanyak datang dari tanah hasil pembusukan tanaman. Zat ini terbawa air masuk ke sungai dan danau dan berubah sepanjang perjalanannya hingga ke laut.
Asam Humic mengandung belerang, fosfor dan nitrogen serta bermacam-macam zat lain seperti Ca, Mg, Cu, Zn dan lain lain. Asam humic dapat dipecah ke dalam dua kelompok berdasar pada ukuran dan polaritas masing-masing komponennya.
Pecahan yang lebih kecil yang lebih polar dinamakan asam fulvic dan yang lebih besar yang bukan polar biasanya disebut asam humic. Asam humic adalah hasil akhir pembusukan bangkai binatang maupun tumbuh-tumbuhan yang sangat berperan penting dalam          kesuburan        tanah.

Asam tannin, lignin dan fulvic adalah sub kelas dari asam humic. Mereka semua mewarnai air sehingga menguning. Asam humic dan tannin mungkin sangat bermanfaat untuk banyak orang karena dapat menghambat berbagai jenis bakteri yang membahayakan kesehatan ikan peliharaan. Asam humic dan tannin juga dapat menyerap dan menetralkan racun dari bahan kimia logam berat seperti seng, almunium dan tembaga.
Terlalu banyak pemberian daun ketapang kering kedalam air dapat membuat pH semakin rendah. Maka sesuaikanlah pemakaian ketapang kering agar memberikan efek yang optimal kepada ikan. Inilah sebuah resep Asia yang sekarang mulai diinstankan dalam botol kemasan bermerek, salah satunya adalah Atison Betta Spa produk dari Ocean Nutrion.
Maggot Untuk Budidaya Ikan Lele Sangkuriang
Komponen dasar pelet yang digunakan dalam budidaya lele, seperti halnya pakan ikan karnivora, yaitu tepung ikan. Namun demikian, kenaikan biaya tepung ikan, yang menyebabkan meninkatnya harga pakan dan tingginya ongkos produksi lele, memicu pencarian sumber–sumber protein alternatif bagi bahan baku pakan lele. Pakan merupakan variabel tunggal terbesar dalam operasional produksi dan dalam budidaya udang semi-intensif misalnya biaya pakan ini hampir 28% dari total biaya (Treece, 2000).
Pencarian sumber protein alternatif yang dapat memberi performance sebanding dengan tepung ikan perlu terus dilakukan secara kontinyu. Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar telah melakukan kajian-kajian terhadap larva maggot, Black Soldier (Hermitia illuciens) sejak tahun 2004 guna mensubstitusi tepung ikan.
Maggot adalah sejenis serangga pemakan madu yang mengasilkan larva yang memakan bahan organik. Pemanfaatan larva maggot untuk pakan ikan telah dikaji sbelumnya dalam bentuk utuh dan dalam bentuk formulasi pakan pelet. Hasil kajian menunjukan adanya potensi untuk dikembangakan dan diharapkan dapat menggantikan tepung pelet pada pakan lele (Clarias sp.).
Dari hasil uji laboratorium mengindikasikan adanya konsistensi antara formulasi pakan yang dibuat dalam perekayasaan pelet berbasis maggot tersebut dengan hasil analisa proksimat dari laboratorium nutrisi, hal tersebut bisa dilihat dari tabel 1 dengan tabel 3 dimana didapat hasil yang tidak berbeda nyata yaitu kandungan protein pakan pengujian 29.77 % dalam formulasi awal dan 29.21% hasil laboratorium. Sementara pakan kontrol kandungan proteinnya adalah 30.65% dalam formulasi awal dan 30.34% hasil proksimat laboratorium. Hal tersebut menunjukkan adanya progress yang baik untuk memproduksi pelet berbasis maggot ini secara massal,
Hasil uji lapang penggunaan pakan maggot pada pembesaran Ikan lele yang menggunakan kolam terpal dengan ukuran dan padat penebaran yang sama telah menghasilkan Sintasan (SR) sebesar 92.94% + 0,0 %; dengan konversi pakan FCR 1.18+ 0,1; dan pertumbuhan spesifik SGR 3.90%; sementara hasil uji lapang penggunaan pakan kontrol pada pembesaran Ikan lele yang menggunakan kolam terpal dengan ukuran dan padat penebaran yang sama telah menghasilkan Sintasan (SR) sebesar 88.24%+ 0,1 %; konversi pakan FCR 1.29+ 0,1; pertumbuhan spesifik SGR 3.77%+ 0,0%, dari hasil pengujian tersebut menunjukan pakan maggot layak diproduksi dan digunakan untuk pembudidayaan lele khususnya pembesaran

















Cara pembuatan kolam terpal
Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam pembuatan kolam terpal :
1. siapkan bahan-bahan berikut ini : Terpal, paku, kawat, bambu, kayu kaso.
2. persyaratan :
  • Terpal ukuran minimal A4, tapi lebih disarankan A5-A12.. untuk harga bervariasi tergantung daerah masing2.
  • Kolam yg dibuat minimum tinggi 1meter.
  • Kolam dibuat menggunakan kerangka bambu dan kayu kaso sebagai penyangga
3. Tahapan pembuatan :
  • Belah bambu-bambunya
  • Susun bambu dengan posisi berdiri rapat
  • Buat kamalir dengan kedalaman 10cm
  • Pasang bambu & kayu kaso nya di pinggir2 kolam
  • setelah bambu terpasang dengan rapih, pasangkan terpalnya
  • cara pemasangan terpalnya pelan2 sambil diisi air10 cm,agar permukaannya rata dan rapat
  • ikatkan terpal dengan kawat di masing2 pojokan, dan pantek dengan paku di beberapa sisi terpal


3 komentar:

  1. wahh,,oke gan infonya sangat bermanfaat.....

    BalasHapus
  2. Terima Kasih, sangat membantu dan memberi informasi yang sangat lengkap

    BalasHapus