Pantai dan Pesisir
Pantai
dan Pesisir merupakan dua istilah yang berbeda akan tetapi keduanya saling berkaitan dan tidak dapat
dipisahkan karena sama-sama berhubungan dengan laut.
A. Pesisir
Pesisir
adalah sebagian permukaan bumi yang terletak antar pasang naik dan pasang
surut. Pada waktu pasang naik, pesisir tertutup oleh air laut dan pada waktu
pasang surut nampak berupa daratan. Oleh karena itu, pesisir sama panjangnya dengan pantai.Lebar pesisir tidak sama
untuk semua pantai, tergantung pada jenispantainya. Pada pantai-pantai yang
sangat landai lebar pesisir dapatmencapai beberapa puluh meter. Pada waktu
surut, pesisir nampak terbentang memanjang sepanjang pantai dan merupakan
bentangan pesisir yang indah sehingga dapat dijadikan salah satu subyek wisata
pantai. Pada pantai-pantai yang curam, lebar pesisir sangat sempit karena
ketika pasang naik, air laut tertahan oleh dinding pantai sehingga tidak dapat
mengalir lebih jauh ke arah daratan. Wilayah pesisir merupakan daerah pertemuan
antara darat dan laut ; kearah darat meliputi bagian daratan, baik kering
maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti
pasangsurut, angin laut, dan perembesan air asin; sedangkan ke arah laut meliputi
bagian laut yang masih dipengaruhi oleh proses-proses alami yang terjadi di
darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar,maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat
sepertipenggundulan hutan dan pencemaran (Soegiarto, 1976; Dahuri etal,
2001). Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: KEP. 10 /
MEN / 2002 tentang pedoman umum perencanaan pengelolaan pesisir terpadu,
wilayah pesisir didefinisikan sebagai wilayah peralihan antara ekosistem darat
dan laut yang saling berinteraksi, dimana kearah laut 12 mil dari garis pantai
untuk propinsi dan sepertiga dari wilayah laut itu ( kewenangan propinsi )
untuk kebupaten/kota dan kearah darat batas administrasi kabupaten kota.
Potensi-potensi smber Daya Alam (SDA) didaerah pesisir yang dapat dimanfaatkan
antara lain :
·
Estuaria (daerah pantai pertemuan
antara air laut dan air tawar) ;berpotensi
sebagai daerah penangkapan ikan (fishing grounds)yang
baik.
·
Hutan mangrove (ekosistem yang tingkat kesuburannya
lebih tinggidari Estuaria) ; untuk mendukung kelangsungan hidup biota laut.
·
Padang Lamun ( tumbuhan berbunga yang beradaptasi pada
kehidupan dilingkungan bahari ) ; sebagai habitat utama ikan duyung, bulu babi,
penyu hijau, ikan baronang, kakatua, dan teripang.
·
Terumbu Karang (ekosistem yang
tersusun dari beberapa jeniskarang batu tempat hidupnya beraneka ragam biota
perairan).
·
Pantai Berpasir (tempat kehidupan
moluska) ; memiliki nilaipariwisata terutama pasir putih.Pesisir merupakan
daerah yang rawan terhadap proses abrasi sertakerusakan
yang ditimbulkan oleh aktifitas manusia. Oleh sebab itu,daerah-daerah
pantai harus dilestarikan fungsinya.
B.Pantai
Pantai adalah sebuah bentuk geografis yang
terdiri dari pasir, dan terdapat didaerah pesisir laut atau bagian daratan yang
terdekat dengan laut. Perbatasan daratan
dengan laut seolah-olahmembentuk
suatu garis yang disebut garis pantai. Panjang garispantai ini diukur
mengeliling seluruh pantai yang merupakan daerah teritorial suatu negara. Indonesia merupakan negara berpantai terpanjang
kedua di dunia setelah Kanada. Panjang garis pantai Indonesia tercatat
sebesar 81.000 km.Keadaan dan bentuk pantai berbeda pada setiap tempat.
Beberapa jenis pantai yang sering dijumpai antara lain:
1)Pantai landai yaitu pantai yang bentuknya hampir rata denganpermukaan
laut. Laut di pantai landai biasanya sangat dangkal.Pantai landai dijumpai di pantai sebelah timur
Pulau Sumatra,pantai sebelah utara
Pulau Jawa, dan Pantai Selatan Kalimantan.
2)Pantai curam ataupantai
terjal yaitu pantai yang bentuknyacuram menghadap ke laut oleh karena pegunungan
yangmembentang sepanjang pantai
sehingga lereng yang curamlangsung berbatasan dengan laut. Pada pantai
ini sering terdapatgua-gua pantai akibat
pukulan ombak yanhg berlangsung setiapsaat.
Pantai curam banyak ditemukan di pantai barat Sumatra,pantai selatan Jawa dan pantai-pantai lainnya
yang lautnyaberbatasan dengan daerah pegunungan.
3)Pantai karang yaitu di sepanjang pantainya ditemukan banyakpulau-pulau
karang, misalnya di pantai timur laut Benua Australia.
4) Pantai mangrove (pantai bakau),
yaitu pantai yang ditutupi olehhutan bakau, banyak terdapat di daerah tropis
dan banyak lumpur,serta sering tergenang
air terutama ketika pasang naik. Pantaimangrove
banyak terdapat di pantai timur Sumatra dan pantai-pantai rendah lainnya
di seluruh Nusantara.
Klasifikasi pantai menurut Valentin,
1952 (Sutikno, 1999), dasar klasifikasinya adalah perkembangan garis pantai
maju atau mundur. Pantai maju dapat disebabkan oleh pengangkatan pantai atau
progradasi oleh deposisi, sedangkan pantai mundur disebabkan pantai tenggelam
atau retrogradasi oleh erosi.
Dalam menentukan tingkat perubahan pantai yang dapat dikatagorikan kerusakan daerah pantai adalah tidak mudah. Untuk melakukan penilaian terhadap perubahan pantai diperlukan suatu tolok ukur agar supaya penilaian perubahan pantai dapat lebih obyektif dalam penentuan tingkat kerusakan tersebut. Perubahan pantai harus dilihat tidak dalam keadaan sesaat, namun harus diamati dalam suatu kurun waktu tertentu. Perubahan garis pantai yang terjadi sesaat tidak berarti pantai tersebut tidak stabil, hal ini mengingat pada analisis perubahan garis pantai dikenal keseimbangan dinamis daerah pantai. Keseimbangandinamis berarti pantai tersebut apabila ditinjau pada suatu kurun waktu tertentu (misalnya satu tahun) tidak terjadi kemajuan atau kemunduran yang langgeng, namun pada waktu-waktu tertentu pantai tersebut dapat maju atau mundur sesuai musim yang sedang berlangsung pada saat itu. Untuk mengetahui perubahan pantai secara tepat perlu adanya patok pemantau (monitoring) yang diketahui koordinatnya, dan dipasang pada tempat-tempat yang rawan erosi dan diamati pada setiap bulan (minimum dilakukan selama satu tahun)
Dalam menentukan tingkat perubahan pantai yang dapat dikatagorikan kerusakan daerah pantai adalah tidak mudah. Untuk melakukan penilaian terhadap perubahan pantai diperlukan suatu tolok ukur agar supaya penilaian perubahan pantai dapat lebih obyektif dalam penentuan tingkat kerusakan tersebut. Perubahan pantai harus dilihat tidak dalam keadaan sesaat, namun harus diamati dalam suatu kurun waktu tertentu. Perubahan garis pantai yang terjadi sesaat tidak berarti pantai tersebut tidak stabil, hal ini mengingat pada analisis perubahan garis pantai dikenal keseimbangan dinamis daerah pantai. Keseimbangandinamis berarti pantai tersebut apabila ditinjau pada suatu kurun waktu tertentu (misalnya satu tahun) tidak terjadi kemajuan atau kemunduran yang langgeng, namun pada waktu-waktu tertentu pantai tersebut dapat maju atau mundur sesuai musim yang sedang berlangsung pada saat itu. Untuk mengetahui perubahan pantai secara tepat perlu adanya patok pemantau (monitoring) yang diketahui koordinatnya, dan dipasang pada tempat-tempat yang rawan erosi dan diamati pada setiap bulan (minimum dilakukan selama satu tahun)
Gambar Pesisir dan
pantai
A.
Psisir
B. Pantai